Langsung ke konten utama

Teorema Rangkaian

TEOREMA – TEOREMA RANGKAIAN

TEOREMA – TEOREMA RANGKAIAN
·         Tujuan
Mahasiswa dapat menggunakan teorema-teorema rangkaian untuk menganalisis rangkaian
·         Materi
1.      Teorema SUPERPOSISI
2.      Teorema THEVENIN
3.      Teorema NORTON
4.      Teorema ILLMANN
5.      Teorema RESIPROSITAS
6.      Teorema KOMPENSASI/SUBSTITUSI
·         Catatan
·         Teorema bukan hukum
·         Hukum berlaku secara umum
·         Teorema hanya berlaku untuk suatu keadaan/kondisi tertentu saja
·         Dalam mempelajari teorema perhatikan bunyi teorema tersebut dan kondisi yang harus dipenuhi agar teorema berlaku

6.1  Teorema SUPERPOSISI
·         Superposisi = penjumlahan
·         Teorema superposisi berlaku untuk sistem-sistem linier, tidak terbatas untuk rangkaian listrik tetapi juga sistem mekanik dsb.
·         Teorema superposisi
Jika sebab dan akibat mempunyai hubungan linier maka akibat sejumlah sebab yang bekerja bersama-sama , sama dengan jumlah akibat jika masing-masing sebab bekerja sendiri-sendiri.
·         Teorema superposisi pada rangkaian listrik
Dalam rangkaian listrik hanya ada 2 besaran utama , yaitu tegangan dan arus, sehingga jika sebab adalah tegangan , maka akibat adalah arus dan sebaliknya .
Jadi dalam rangkaian listrik
·       Sebab          : sumber arus atau sumber tegangan
·       Akibat        : tgangan atau arus atau daya
·       Sebab dan akibat mempunyai hubungan linier pada elemen-elemen linier atau R , L , C
·       Kesimpulan
Teorema superposisi berlaku pada sistem linier / sistem dari elemen-elemen pasif linier , sehingga dapat dikatakan sbb:
·         Jika sejumlah sumber energy indipenden bekerja bersama-sama pada suatu sistem linier , maka akibatnya sam adengan jumlah akibat jika masing-masing sumber energy bekerja seniri-sendiri , sumber-sumber yang tidak bekerj adiganti dengan resistansi dalamnya
·         Contoh : hitung arus I melaluiR2 dengan teorema superposisi



·         Identifikasi
I mealui R2 akibat sumber tegangan Vs dan sumber arus Is bekerja bersama-sama .
·         Rencan : menggunakan teorema superposisi
I = I’ akibat Vs bekerja sendiri,                        + I” akibat Is bekerja sendiri ,
     Is diganti dengan resistansi dalamnya            Vs diganti dengan resistansi dalamnya

·         Penyelesaian :





6.2  Teorema THEVENIN
·         Materi :
·         Teorema thevenin
·         Cara-cara mencari resistansi thevenin (Rt)
·         Transfer daya maksimum
·         Resistansi input(Rin) dan resistansi output (Rout=Rt)

6.2.1        Teorema thevenin :
Setiap rangkaian kutub dua yang terdiridari sumber energy atau sumber-sumber energy dan elemen pasif linier atau elemen-elemen pasif linier , selalu dapat diganti dengan suatu rangkaian seri yang terdiri dari sumber tegangan Vt dan resistansi Rt, dengan
Vt = Voc  dan  Rt = Voc/Isc
( catatan : untuk rangkaian sumber AC , Rt menjadi Zt  = impedansi thevenin , dan Voc menjadi Voc = phasor teganan OC, Isc menjadi Isc = phasor arus SC) 
·         Identifikasi
·      Rangkaian kutub – 2


·      Terdiri dari sumber energy atau sumber-sumber energy, artinya :
-          Dapat hanya ada 1 sumber energy atau banyak (>1) sumberenegi
-          Sumber energy dapat terdiri dari sumber energy independen mapun sumber energy dipenden

·         Dan elemen paif kinier atau elemen-elemen pasif linier artinya
-          Dapart hanya ada 1 elemen pasif linier taua banya (>1) elemen pasif linier

·         Untuk rangkaian AC , elemen pasif linier dapat terdiri dari R, L, C ; untuk rangkaian DC hanya resistansi (R)
·         Rangkaian pengganti : Vt seri Rt , dengan
Vt = Voc = tegangan hbung terbuka (volt)
Rt = Voc / Isc (ohm) , dengan Isc = arus hubung singkat [A]

·         Rencana
-          Mencari pengganti rangkaian K-2 dengan rangkaian ekivalen Thevenin (K-2 harus memenihi syarat)
Atau mencari Vt dan Rt
·         Penyelesaian


6.2.2        Cara-cara mencari reistansithevenin (Rt)
·         Cara-cara mencari Rt
1.      Secara umum : Rt = Voc / Isc , dengan
Voc = tegangan hubung terbuka [V]
Isc = arus hubung singkatt [A]
2.      Untuk rangkaian K-2 yang terdiri dari sumber energy/sumber-sumber energy indipenden dan elemen pasif linier/elemen-elemen pasiflinier saja(tanpa sumber energy  dipenden ),
Rt  adaah resistansi yang terlihat kearah sumber energy , jika semua sumber energy inidipenden tersebut diganti resistansi dalamnya
Contoh :




3.      Untuk rangkaian K-2 yang teridiri dari umber energy dipenden / sumber-sumber energy dipenden dan elemen pasif linier elemen-elemen pasif linier (tanpa sumber energy indipenden), cara 1 dan 2 dapat digunakan .
Untuk rangkaian demikian hanya dapat dilakukan dengan salah satu cara sbb:
a.       Misalkan suatu sumber tegangan 1 volt bekerja (di terminal a-b), ganti setiap sumber energy independen yang ada dengan resistansi dalamnya (jika ada).
Hitung arus melalui sumber tegangan 1 volt tersebut, misalkan Ix [A], maka
Rt = 1 / Ix (ohm), atau
b.      Misalkan suatu sumber arus [A] bekerja (diterminal a-b), gannti semua sumber energy independen (jika ada) dengan resistansi didalamnya.
Hitung tegangan pada sumber arus 1 A terebut,misalkan Vx [volt] , maka
Rt = Vx (ohm)
6.2.3        Transfer daya maksimum
(perpindahan daya maksimum)
·         Contoh :



-          Hitung beban yang harus dipasang pada a-b, agar terjadi transfer daya max!
-          Hitung daya max tersebut!




·         Identifikasi
-          Beban pada a-b : R[Ω]
-          R=?
-          Pmax = Prmax=?
          = I^2 . R
·         Rencana :
-          R agar Pr max
-          Rangkaian K-2 di atas dapat dicari ekivalen thevenin nya menjadi Vt seri dengan Rt.
-          Jadi Pmax = I^2 .  R 
·         Penyelesaian :



·         Daya max :



6.2.4        Resistansi input (Rin) dan resistansioutput (Rout) = Rt
·         Resistansi input (Rin)
Adalah rsistansi pada terminal-terminal input suatu rangkaian listrik/rangkaian elektronik.
-       Untuk suatu rangkaian resistif murni (rangkaian dengan seluruh elemennya resistansi ), Rin seringkali disebut resistansi total (Rtot), resistansi ekivalen (Rek) atau bahkan kadang-kadang ganya “resistannsi” saja.

·         Resistansi output (Rout) = Rthevenin
·         Untuk rangkaian-rangkaian yang terdiri dari sumber dipenden tanpa sumber independen , dan elemen pasif linier , cara mencari Rin analog denan cara mencari Rout (Rt), yaitu dengan memisalkan sumber tegangan 1 volt atau sumber arus 1 A bekerja . Perbedannya adalah :
-       Untuk mencari Rin, sumber dipasang di terminal-terminal input
-       Untuk mencari Rout , sumber dipasang di terminal-terminall output


·         Jika rangkaian mempunyai sumber independen , sumber tersebut diganti dengan resistansi dalamnya .

Teorema Norton

Materi :
1.      Terorema Norton
2.      Sumber – Sumber nyata ( sumber dalam praktek )
3.      Mengubah sumber tegangan nyata menjadi sumber arus nyata

1.      Teorema Norton

Setiap rangkaian kutub-2 yang terdiri dari sumber energy / sumber-sumber energy dari elemen pasif linier/ elemen-elemen pasif linier, selalu dapat diganti dengan suatu rangkaian parallel yang terdiri dari sumber arus In dan konduktansi Gn, dengan : In = Isc dan Gn = Isc / Voc
Catatan : kita dapat mengganti Gn dengan Rn = 1 / Gn = Voc / Isc = Rt
Jadi cara kita mencari Rn = mencari Rt

  • Identifikasi 


·         Identifikasi
ü  Rangkaian K-2 terdiri dari sumber energy /  sumber-sumber energy dan elemen pasif linier / elemen-elemen pasif linier
ü  Rangkaian pengganti : In parallel Gn
ü  In = Isc ,  Gn = Isc / Voc = 1/Rn = 1/Rt

·         Rencana :
ü  Mencari rangkaian pengganti Norton atau ekivalen Norton rangkaian K-2 yang memenuhi syarat


2.      Sumber-sumber Nyata (sumber-sumber dalam praktek)

Kita telah mendefinisikan bahwa sumber-sumber indipenden selalu merupakan sumber-sumber ideal. Contoh : batere ideal 12 volt akan mencatu tegangan 12 volt diantara terminal-terminalnya, tidak tergantung beban pada terminal-terminalnya / arus melalui sumber tegangan batere tersebut.

ü  Sumber tegangan nyata mempunyai resistansi dalam ≠ 0, missal Re, sehingga dalam keadaan berbeban 


3.      Mengubah sumber tegangan nyata = sumber arus nyata

Seringkali pada analisis rangkaian kita dapat menyederhanakan rangkaian dengan mengubah sumber tegangan nyata = sumber arus nyata ( dan sebaliknya ) 
  •  Megubah sumber tegangan seri dengan Rt menjadi sumber arus parallel dengan Rn dapat digunakan untuk analisis rangkaian dengan
Catatan : harus diingat bahwa cara ini tidak dapat digunakan untuk mencari arus atau tegangan pada Rt atau Rn !



Teorema Millman

Suatu rangkaian parallel terdiri dari sejumlah rangkaian seri yang masing-masing terdiri sebuah sumber tegangan seri dengan resistansi, selalu dapat diganti dengan suatu rangkaian seri dengan resistansi, selalu dapat diganti dengan suatu rangkaian seri yang terdiri dari sumber-sumber Vm dan Rm , dengan :


Teorema Resiprositas

        -  Resiprecal = berlawanan
        -  Teorema Resiprositas
            Pada suatu sistem atau rangkaian linier, jika cabang X – X’ dipasangi sumber tegangan V (Volt)
            dan cabang y – y’ yang dipasangi suatu ammeter (AM) membaca arus I (A), maka jika cabang
            y – y’ dipasangi sumber tegangan V (Volt) dan cabang x – x’ dipasangi AM akan membaca arus
            I (A) yang sama
- Contoh :

- Contoh :

Kita akan membuktikan kebenaran Teorema Resiprositas
Jadi :
A).  Mula mula simber tegangan 72V dipasang di x-x’, dan di y=y’ dipasang AM dan dihitung arusnya
B).  Sumber tegangan 72V dipindahkan ke cabang y=y’, AM dipasang du x-x’, dihitung arus melalui AM tersebut.
-          Hasil Ia = Ib (Arus mll AM pada kondisi a = arus mll AM pada kondisi b)
-          Penyelesaian :





Contoh masalah :

Diketahui V0, R1, R2, R3, R4, L1, L2, L3, C1, C2, C3
A.) Hitung Icd !
Jika sumber tegangan [2Vo] dipasang pada terminal c – d dan terminal terminal a – b hubung singkat, hitung ISC tersebut !


Teorema Kompensasi

Ø  Teorema kompensasi/subtitusi biasanya digunakan untuk menghitung perubahan arus atau tegangan pada suatu komponen, jika terjadi perubahan harga komponen tersebut.
Ø  Perubahan harga komponen dapat terjadi ; misalnya :
-          Dengan sengaja harga komponen tersebut diubah/dengan mengganti komponen tersebut dengan komponen lain yang tidak identik.
-          Sebagai akibat pemasangan alat ukur tidak ideal, misalnya VM atau AM tidak ideal/
-          Sebagai akibat perubahan posisi/kedudukan saklar/switch, misalnya dari terbuka menjadi tertutup atau sebaliknya.
Teorema Kompensasi
Pada suatu rangkaian, jika suatu resistansi R dilalui arus I, maka resistansi tersebut dapat dikompensasi/disubtitusi dengan sumber tegangan Vk = R I, dengan arus melalui sumber tegangan tersebut adalah I dan arus arus dan tegangan tegangan komponen komponen lain pada rangkaian tersebut tetap, sebaliknya bila resistansi R mempunyai tegangan V, maka resistansi tersebut dapat dikompensasi dengan sumber arus
Ik = V/R dengan tegangan sumber arus tersebut V
Catatan :
                # Vk bukan sumber tegangan ideal, karena arusnya telah tertentu, yaitu I.
                    Vk adalah sumber tegangan dipendeden, dengan Vk = R I
# Sebaliknya Ik juga bukan sumber arus ideal, karena tegangannya V.
    Ik adalah sumber arus dipenden, dengan Ik = V/R
Contoh :

Perhatikan besar dan arah arus melalui Vk !
Jika benar arus i berubah, maka Vk juga akan berubah besarnya sebanding dengan i, karena Vk adalah sumber dependen.
6.6.1 Menghitung perubahan arus pada komponen yang berubah harganya
Contoh :
Pada suatu rangkaian, diketahui arus melalui R adalah I. Hitung perubahan arus melalui R, jika R berubah harganya menjadi R’ = R + 8R !

Analisis :

Menurut Teorema Whevenin : jika rangkaian (X) mengandung sumber energi dan elemen pasif linier, dapat diganti dengan VT seri RT, sehingga :


Mula Mula :

Jadi :



Contoh :

-          Hitung I, Jika R berubah menjari R’ = 10 !
-          Hitung I’ !
Penyelesaian :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Contoh Soal Rangkaian Analisis Node Bebas dan Tidak Bebas

Contoh Soal Rangkaian Contoh Soal Rangkaian Analisis Node Bebas dan tidak bebas, supernode bebas dan tidak bebas, dan mesh bebas dan tidak bebas 1. Node Bebas Tinjau pada V1 KCL : Σi = 0 (4-7-i1-i2 =0 ) i1+i2 = -3 2V1 + V1 -V2 = -24 3V1 -V2 = -24…(1) Tinjau pada V2 KCL : Σi = 0   7-7-i1-i2 = 0 i1+i2 = 7 3(V2- V1 )+2V2 = 168 5V2 -3V1 = 168…(2) (3V1 -V2 = -24) – (5V2 -3V1 = 168) V2 = 36volt Masukkan V2 ke pers 1 3V1 -V2 = -24 3V1 -36 = -24 V1 = 4 volt i = V1-Vg / 4 i = 1 A 2. Node Tidak Bebas Tinjau pada Va Va-Vb / 40 + Va/10 + 12 – 6i= 0 Dimana I = Va/10 Va-Vb / 40 + Va/10 + 12 – 6Va/10 = 0 19Va + Vb = 480….(1) Tinjau pada Vb Va-Vb / 40 + Va/10 + 12 – 6i-2= 0 Va-Vb / 40 + Va/10 + 12 – 6Va/10 - 2 = 0 23Va + Vb = 480…(2) 3. Supernode Bebas Tinjau pada Va Va-16 / 8 + Va/12 – 3 = 0 3Va – 48 + 2Va – 72 = 0 5Va – 120 = 0 Va = 120/5 = 24V V = Va – 16 = 8V 4. Mesh Bebas Tinjau loop I1: -18 + 5I1 + 12(I1-I2)= 0 17I1-12I2 = 18….(...

Analisis Rangkaian AC

Analisis Rangkaian AC Senin, 22 April 2019 Analisis Rangkaian AC Kegiatan Belajar 1 Analisis Rangkaian Listrik dan Elektronika Berbicara mengenai rangkaian listrik, tentu tidak dapat dilepaskan dari pengertian darirangkaian itu sendiri, dimana rangkaian adalah interkoneksi dari sekumpulan elemenatau komponen penyusunnya ditambah dengan rangkaian penghubung.Rangkaian disusun dengan cara-cara tertentu dan minimal memiliki satu lintasan tertutup. Dengan kata lain, hanya dengan satu lintasan tertutup saja kita dapat menganalisis suaturangkaian. Lintasan tertutup adalah satu lintasan saat kita mulai darititik yang dimaksud akan kembali lagi ketitik tersebut tanpa terputus dan tidakmemandang seberapa jauh atau dekat lintasan yang kita tempuh.Rangkaian listrik merupakan dasar ...